![]() |
gambar: Di antara contoh pesan rahasia yang disebutkan oleh Ibnu Duraihim |
![]() |
gambar: Perpustakaan As-Sulaimaniyah di Istanbul |
Ilmu ini jika ditelusuri berujung hingga pada sosok filosof Arab, yaitu Al-Kindi (260 H), yang hidup lebih dahulu daripada Ibnu Duraihim (762 H). Sekalipun demikian, bukan berarti mengurangi kemampuan Ibnu Duraihim dan jasanya di bidang ini.
![]() |
gambar: Salah satu diagram yang dibuat oleh Al-Kindi dalam Enkripsi |
Dari sekian
banyak naskah yang membahas Ilmu Enkripsi, di antara naskah yang paling
berharga adalah sebuah ensiklopedia dengan judul “Ilm Ta’miyah wa Istikhraj
Al-Mu’amma ‘inda Al-Arab”, yaitu ilmu enkripsi dan membuka enkripsi di
Arab. Tercetak dalam dua jilid, jilid pertama dietak pada tahun 1987 M
dan jilid kedua pada tahun 1997 M.
Di dalam
ensiklopedi yang berharga tersebut disebutkan secara bagus tentang Ilmu Sandi;
Pengertian Sandi, Faktor Kemajuan Ilmu Sandi di Arab, Asal Usul Enkripsi, Istilah-Istilah
dalam Dunia Enkripsi, dan seterusnya.
![]() |
gambar: Cover buku Ensiklopedi Ilmu Kode atau Sandi Jilid I |
Ibnu Duraihim, namanya adalah Ali bin Muhammad Al-Mushili At-Taghlibi. Lahir pada tahun 712 H bertepatan dengan
1312 M di Mosul.
Ibnu Duraihim mempelajari Qira’ah Al-Qur’an di tangan Ali bin Abu Bakar
Al-Mushili, belajar fikih kepada Syaikh Zainuddin bin Al-‘Uwainah As-Syafi’I, ia juga banyak membaca ilmu
matematika kepadanya, belajar ilmu hadits kepada para syaikh Mesir, belajar
Bahasa Arab kepada guru Bahasa Arab yang masyhur bernama Atsiruddin Abu Hayyan
An-Nahwi dan mendapatkan ijazah darinya.
Ibnu Duraihim wafat
di Qush tahun 762 H bertepatan dengan 1361 M.
As-Shafadi dalam kitabnya menjelaskan kecerdasan dan kehebatannya dalam berbicara
tentang huruf, matematika, dan teka-teki. Di samping ilmu-ilmu yang lain, seperti fikih, hadits, ushuludin,
ushul fikih, qiraat, tafsid dan lainnya. [A’yan Al-‘Ashr 3/523-524]
![]() |
gambar: Diagram Kode yang Dibuat oleh Ilmuwan Arab |
Karya tulisnya sangat
banyak, terhitung sekitar 80 karya. Di antaranya berkaitan dengan ilmu-ilmu
yang asing dan tidak biasa. Seperti:
1. Iqtina’
Huddzaq fi Anwaa’il Aufaq
2. Idhah
Al-Mubham fi Halli Al-Mutarjam
3. Iqadh
Al-Mushib fi As-Syatranj wa Al-Manashib
4. Basth
Al-Fawaid fi Syarh Hisab Al-Qawa’id
5. Bawadir
Al-Hulum fi Nawadir Al-Ulum
6. Tasharif
Ad-Dahr fi Ta’arif Az-Zajr
7. Tana’i
Al-Manadhir fi Al-Mara’i wa Al-Manadhir
8. Dzat Al=Qawafi
9. Sabr As-Sharf
fi Sirri Al-Harf
10. Sullam
Al-Hirasah fi Ilmi Al-Farasah
11. Syarh Al-As’ardiyah
fi Al-Hisab
12. Ghayah Al-I’jaz
fi Al-Ahaji wa Al-Alghaz
13. Ghayah
Al-Maghnam fi Al-Ismi Al-A’dham
14. Qasidah fi
Halli Rumuz Al-Aqlam Al-Maktubah ‘ala Al-Barabi
15. Kajzu
Ad-Durar fi Huruf Awail As-Suwar
16. Mukhtashar
Al-Mubham fi Halli Al-Mutarjam
17. Miftah
Al-Kunuz fi Idhah Al-Marmuz
18. Al-Munasabat
Al-Adadiyah fi Al-Asma’ Al-Muhammadiyah
19. Munasabat
Al-Hisab fi Asma’ Al-Anbiya’ Al-Madzkurin fi Al-Kitab
20. Manhaj
As-Shawab
21. Nadhm li Qawa’id
Fann Al-Mutarjam wa Dhawabituhu
KITAB 'MIFTAH AL-KUNUZ FI IDHAH AL-MARMUZ' (KUNCI HARTA KARUN PEMERJELAS RAHASIA)
Kitab ini mengandung beberapa pembahasan sebagai berikut:
Pertama : Persiapan Seorang Pemecah Sandi. Seorang yang
ingin menyelami ilmu ini setidaknya harus mengetahui beberapa hal:
1. Bahasa yang ingin diuraikan (Bahasa Arab, Bahasa Ibrani,
Bahasa Mongol, Bahasa Persia dll)
2. Kaidah bahasa tersebut (terutama dari segi perubahan
kata)
3. Urutan huruf
(huruf panjang dan huruf lemah adalah huruf yang paling banyak digunakan oleh
setiap bahasa)
4. Bentuk huruf
(sambung dan lepas): (semua huruf terlepas kecuali Bahasa Mongol, Bahasa
Suryani dan Bahasa Arab, karena hurufnya terkadang dipisah dan disambung)
5. Jumah huruf
setiap bahasa (Bahasa Mongol ada 17 huruf, Bahasa Armenia ada 36 huruf, dst)
6. Alfabet dan
Abjad
7. Macam-macam sandi,
jumlahnya banyak dan disendirikan dalam pasal kedua
Kedua: Macam-Macam Sandi. Ada delapan
sebagaimana yang dipaparkan oleh Ibnu Duraihim:
1. Terbalik
2. Penggantian
(mengganti huruf dengan huruf lain sesuai istilah tertentu, seperti abjad. Atau
sesuai bait-bait terkenal yang mengandung semua huruf)
3. Penambahan
atau pengurangan jumlah huruf (pengulangan atau menggugurkan satu huruf yang
ditentukan)
4. Penggunaan
alat-alat (papan catur, papan berlubang)
5. Penggantian bilangan
kalimat dengan huruf (contoh: muhammad: 40-8-40-4)
6. Enkripsi huruf
dengan kalimat (contoh: Ali: ‘Araftu Al-Amra Yasiran)
7. Huruf menjadi
nama jenis (Alif untuk Al-Anam, Ba’ untuk Al-Buqul, dst)
8. Penggunaan
bentuk buatan untuk huruf
Ketiga: ...
Dan seterusnya
KITAB 'QASHIDAH IBNU AD-DURAIHIM' (SYA'IR ARAB)
Kitab ini
membahas cara memecahkan kode-kode tulisan dan memahami sand-sandi orang
dahulu.
Nampaknya Ibnu
Duraihim dengan qasidah ini ingin menjadikan Ilmu Enkripsi sebagai ilmu yang memiliki
dasar yang mudah diketahui dan batas-batas yang detil. Seorang murid dapat
mempelajarinya layaknya mempelajari ilmu yang lain.
Ia sengaja menyusun
qasidah ini karena meniru para pakar ilmu-ilmu yang lain. Layaknya Alfiyah Ibnu
Malik dalam Ilmu Nahwu, As-Syathibiyah dalam Ilmu Qira’at, Al-Jauharah dalam
Ilmu Tauhid.
Sumber:
- A’yan Al-Ashr
wa A’wan An-Nashr, Shalahuddin Khalil As-Shafadi (764 H)
- Al-Badr
At-Thali’, As-Syaukani
- Tarikh Al-Adab
Al-Arabi, Karl Broklman, terjemah Abdul Halim An-Najjar dan kawan-kawannya. Cet:
Dar Al-Ma’arif, Mesir, cet ke-4, 1959 M.
- Ad-Durar
Al-Kaminah fi A’yan Al-Mi’ah At-Tsaminah, Ibnu Hajar.
- Subh Al-A’sya
fi Shina’at Al-Insya, Ahmad bin Ali Al-Qalqasyandi
- Ilm At-Ta’miyah
wa Istikhraj Al-Mu’amma ‘inda Al-Arab, Dr. Muhammad Marayati, Dr. Muhammad
Hasan At-Thayan, Dr. Yahya Mayralm. Cet. Majma’ Lughah Arabiyah, Damaskus.
- Qashidah Ibnu
Duraihim fi Halli Rumuz Al-Mukatabat, manuskrip di Dar Al-Kutub Al-Misriyah,
Kairo.
- Kasyf
Ad-Dzhunun ‘an Asami Al-Kutub wa Al-Funun, Musthafa bin Abdillah Haji Khalifah.
Cet: Dar Al-Fikr, Damaskus.
- Mu’jam
Al-Muallifin, Umar Ridha Kahalah.
- Hidayah
Al-Arifin, Ismail Pasya Al-Baghdadi. Cet. Dar Al-Fikr, Damaskus.
- The
Codebreaker, David Kahn, New York, 1976 M.
* Terjemah bebas
dari makalah yang berjudul “Ibnu Duraihim wa Juhuduhu fi Ilmi At-Ta’miyah
(At-Tasyfir)”, ditulis oleh Dr. Muhammad Hasan At-Thayyan. Beliau menghabiskan
20-an tahun menaruh perhatian terhadap sosok Ibnu Duraihim.
Penerjemah:
Fida' Abu Sa'ad*
* Seorang mahasiswa Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), sedang menempuh semester 2, jurusan Syari’ah.
Fida' Abu Sa'ad*
* Seorang mahasiswa Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), sedang menempuh semester 2, jurusan Syari’ah.
0 comments so far,add yours