Print Friendly and PDF

Karena lagi heboh soal 'Starbek' yang mendukung LGBT. Saya tergelitik untuk bicara soal kopi dan warung kopi atau yang biasa disebut 'Warkop'.

SEJARAH SINGKAT KOPI

Kopi yang dalam bahasa Arab adalah Qohwah. Adalah minuman yang tumbuh di benua hitam Afrika juga terdapat di semenanjung Arabia Yaman. Pada masa-masa kejayaan Islam sekitar abad 12-13 M. Kopi banyak digunakan kaum muslimin sebagai alat bantu untuk 'melek' di tengah malam. Karena kandungan kafein-nya yang mampu membuat mata tetap terjaga. 

Kopi menjadi teman di sepertiga malam, agar rasa kantuk bisa terkurangi dan munajat tetap dalam alunan syahdu tanpa terganggu rasa kantuk.

Kopi baru sampai di Italia pada abad ke 16-an, saat Islam mulai menyebar di benua biru. Dalam bahasa Italia disebut "Caffe", dan dalam bahasa Turki "Kahve", "Koffie" untuk bahasa Belanda dan "Coffee" dalam Bahasa inggris.

Sayang seribu sayang, Kopi hari ini justeru menjadi teman untuk bergadang tak bermanfaat, seperti nonton bola, main gaple dan nonton dangdut. Berubah 180 derajat, yang dahulu teman untuk ibadah sekarang untuk berulah.

Nah, kalau soal warkop, Pada hari ini, hampir di seluruh negeri, mungkin warkop atau caffe menjadi tempat kawula muda nongkrong menghabiskan waktu mereka. Baik dengan canda tawa, curhat romantika, atau cekrak-cekrek selfie bersama teman atau si doi tercinta (Uhuk!) dan beragam aktifitas yang menurut saya its nonsense.

Pada masa dahulu, maqha/maqohy (caffe) adalah tempat berkumpulnya para cendikiawan muslim. Mereka bertukar banyak ilmu dan informasi di warkop tersebut. Bertukar ilmu, syair, cerita perjalanan, sejarah, bahasa dan lain-lain. Its so awesome! 

Kongkow mereka begitu valueable. Jadi kalau dulu, jika pulang dari caffee; ilmu bertambah dan relasi meluas. Nah kalau hari ini; kantong terkuras, waktu tergerus, bodoh nambah terus :D

WARKOP DALAM LINTASAN SEJARAH
                 
Dominasi 'Starbek' dalam pangsa pasar penjualan kopi internasional memang luar biasa. Coba deh lihat wikipedia! Dengan dukungan sistem kapitalis pasar bebas, 'Starbek' per November 2012 saja sudah menancapkan kuku expansi mereka di 61 negara dengan 20.366 gerai kopi. Bahkan 'Starbek' Mampu menggeser budaya ngeteh di negara-negara dengan "Tea Culture'' seperti Cina Dan Jepang.

Tapi tau ndak kalau warkop pertama itu ada dimana? Saya kasih tau ya ^_^ , Warkop pertama itu ada di Istanbul, namanya 'Kiva Han' didirikan tahun 1475 oleh orang Arab asal Suriah, Yaitu Hakim Al-Halaby dan Syamsi Ad-Dimasqy.

Dibukanya gerai kopi pertama ini bertepatan pada masa The Great Sultan Sulaiman Al-Qonuny, Bahkan tercatat sang sultan juga demen minum kopi dari gerai tersebut. (Sultan aja demen masa kamu enggak! ^_^)

Warung kopi yang dalam bahasa Arab disebut al-maqhah, qahveh-khaneh dalam bahasa Persia, Kahvehane atau kıraathane dalam bahasa Turki, Kafano di negara bekas Yugoslavia, kafe di Prancis / Portugis, cafetería dalam bahasa Spanyol, caffè dalam bahasa Italia, Kaffeehaus dalam bahasa Jerman dan Warkop dalam bahasa Indonesia.






Tau ndak kalau awal berdirinya warkop di Istanbul menimbulkan polemik di kalangan Ulama?  Karena menggubah sosio-culture masyarakat kala itu, bahkan pada Masa Sultan Murad lV, Warkop dilarang, karena menjadi basis oposisi untuk bermakar. Dan kala itu para ulama terbagi dalam dua kubu besar antara yang melarang dan membolehkan. 

NGOPI DAN INSPIRASI

Budaya ngopi mulai popuper di Istanbul, apalagi setelah berdirinya gerai kopi Kiva Han. Bak pengantin di bulan syawal yang begitu menjamur ^_^ , kebiasaan ngopi mulai tersebar, mulai dari rakyat kelas menengah kebawah, seperti; nelayan, pedagang dan para buruh, sampai jejeran elite penguasa yang duduk di pemerintahan juga ikut arus dalam tren ngopi.




Saat warkop bermuculan  dan masyarakat banyak menghabiskan waktu disana. Mulailah muncul pertentangan di kalangan agamis (Ulama') atas perubahan sosio-culture yang terjadi di tengah masyarakat.

Paling tidak terbagi menjadi dua kubu; Pro dan kontra. Para Ulama' yang melarang, berargumen (bahwa) warkop menjadi tempat yang lahwun (melalaikan) karena disana banyak membuang waktu dengan musik, main catur, dll.  terlalu duniawi katanya. Dan perubahan ini disebut sebagai bid'ah yang merusak tatanan sosial.

Adapun yang pro kebanyakan dari para darwis (Sufi) yang banyak menjadikan kopi sebagai teman begadang di pondok-pondok mereka untuk menari dan bermusik dalam ritual-ritual Sufisme.

Seiring berjalannya waktu, Warkop juga menjadi tempat tongkrongan intelektual; para mahasiswa, politikus, saudagar dan oposisi pemerintah. Mereka banyak berdiskusi membahas topik-topik terhangat dan isu-isu sentral. Juga menyusun makar dan kritik terhadap sultan.

Maka pada masa Sultan Murad IV, Warkop dilarang, dan saat beliau meninggal barulah peraturan ini perlahan pudar. Saya curiga, jangan-jangan Freemansory nongkrongnya di warkop saat merencanakan makar-makar mereka terhadap kekhilafahan?

Ngopi dan nongrong di warkop tentu boleh saja. Tapi alangkah indahnya selingan antara tiap seruput bukan untuk ngerumpi, tapi untuk diskusi dan memantaskan diri, eh!
Bisa aja kan, ide-ide perubahan muncul dari segelas kopi ^_^ 

Not because my parents, but it's because I'm never able to like you, so please understand

Tapi ada saja momen-momen baver saat ngopi. Seperti:
"Ngopinang Kau dengan Bismillah" :V

Ditulis oleh:
Fadjar Jaganegara

*Catatan tambahan:

[Ngopi boleh, tapi jangan di starbek ye, ntar dituding maho. Juga pake gula, jangan pake sianida. Dah itu aja]

Fakta Tambahan:
- Di era Turki Utsmani, Istri berhak mengajukan Khulu' (meminta cerai) jikalau Suami tidak dapat memenuhi nafkah harian untuk ngopi :)).

- Di Jakarta ada nama Kedai Ottoman Coffee untuk tribute terhadap Turki Usmani. https://www.instagram.com/ottomans.coffee/

Ditambahkan oleh: Ahmed Alqahtani

Racikan Artikel:
- Wikipedia 
- Lost Islamic History 
- Ottoman Archive
- Turkish offee history during Ottoman Empire sea
- The World's most historic coffee houses by Peter Baskerville

Baca juga:
http://manual.co.id/directory/ottomans-coffee-brewers/
https://espressocoffee.quora.com/The-worlds-most-historic-coffee-houses 
http://www.turkishcoffee.us/articles/history/ottoman-empire-era/

Keterangan Gambar-gambar Artikel:
Gambar pertama: Kopi Turki
Gambar-gambar selanjutnya: lukisan dan foto Warkop Turki Utsmani di sekitar abad ke-19 M.

Tentang Starbucks yang akhir-akhir ini heboh:





0 comments so far,add yours